Kabupaten Bekasi – Moralitynews.com
Humas SMAN 9 Tambun Selatan, Ramadhan, S.S., membuat pernyataan yang bermuatan " tidak profesional" saat diwawancarai oleh wartawan Morality News, di sekolahnya pada Rabu (26/2/2025).
Saat dalam wawancara tersebut, Ramadhan mengaku mewakili Kepala SMAN 9, Kurniawati, S.Pd., M.Pd. Namun, ketika dikonfirmasi mengenai besaran Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang diterima sekolah, ia mengaku tidak mengetahuinya. "Saya tidak tahu-menahu," ujar Ramadhan menjawab pertanyaan wartawan.
Pernyataan serupa juga muncul ketika Ramadhan dikonfirmasi mengenai jumlah peserta didik di SMAN 9 yang menerima bantuan Program Indonesia Pintar (PIP). Lagi-lagi, ia mengaku tidak mengetahui jumlah penerima maupun nominal bantuan PIP yang diterima peserta didik di sekolah tempatnya bertugas.
Berdasarkan data yang dapat diakses di laman Kemendikbudristek, Kepala SMAN 9, yang akrab disapa Nia, selaku Kuasa Pengguna Anggaran, memperoleh Bantuan Dana Operasional Satuan Pendidikan sebesar Rp1.590.880.000,- (satu miliar, lima ratus sembilan puluh juta, delapan ratus delapan puluh ribu rupiah) yang disalurkan dalam dua tahap setiap tahunnya.
Di sisi lain, Ramadhan mengakui bahwa pihak sekolah masih melakukan penggalangan dana dari orang tua peserta didik untuk pembangunan lapangan olahraga. Selain itu, sekolah juga meminta infak sukarela untuk operasional masjid, yang dilakukan oleh guru piket setiap hari.
Pernyataan ini tentu menimbulkan pertanyaan besar terkait transparansi pengelolaan dana BOS dan PIP di SMAN 9 Tambun Selatan. Jika dana yang telah dialokasikan begitu besar, mengapa sekolah masih melakukan penggalangan dana dari orang tua siswa? Hal tersebut patut dipertanyakan.
Hal anggaran yang didapatkan sekolah ini, semakin menarik untuk ditelusuri, mengingat pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana pendidikan demi kepentingan peserta didik. Bersambung (Herri M).
Social Header