Sejumlah Wartawan di Kabupaten Dairi dikejutkan oleh sebuah komentar di akun WA Nay_nti dengan perkataan “manusia kardus dan Media abal abal “ . Entah kepada siapa tujuan perkataannya, namun menjadi perhatian serius bagi jurnalis atau wartawan di Kabupaten Dairi.
Kejadian ini berawal dari diskusi di group WA Dairi Kekelengen, Rabu (26/2) sekitar Pukul 19.43 WIB. Seketika ada anggota group share berita seputar penjualan foto Bupati Dairi Vickner Sinaga dan Wakil Bupati Dairi Wahyu Daniel Sagala, tujuan ke kantor kantor, sekolah.
Di pemberitaan media online menduga si penjual, membawa nama pejabat untuk menjalankan bisnisnya agar lancar.
Dan Bupati Dairi, Vickner Sinaga pada saat yang sama langsung seketika mengklarifikasi jika dirinya masih mengikuti retreat di Magelang.
“Melihat foto saja saya belum pernah, apalagi dituding sampai merekomendasikan sama orang untuk menjual foto saya dan Wakil Bupati,“ tegasnya.
Seketika di group WA Dairi Kekellengen (DK) itu, hangat membahas topik hal tersebut dan saling tanya jawab serta memberikan pendapatnya masing masing, termasuk akun Daslimson Berutu dan akun Nay_nti.
Dan ironisnya, akun Nay_nti dengan nomor 081294329266 dengan mengetik, “ada banyak manusia2 tak berguna yang ikut memperkeruh suasana termasuk media abal abal. Itu perlunya hak jawab/ klarifikasi dari pihak terkait,” ujarnya.
Pemilik akun Nay_nti ketika dihubungi oleh awak media pada Kamis, 27 Februari 2025 mengaku merupakan warga Jakarta, bukan berdomisili di Kabupaten Dairi, namun suaminya berasal dari Kabupaten Dairi.
Anehnya pemilik akun Nay_nti penduduk Jakarta dengan gaya dan tutur bahasanya bagai Pejabat Humas Swasta Pemkab Dairi seolah olah dia lebih mengetahui kondisi Kabupaten Dairi sebagai daerah penghasil kopi ini sebenarnya.
Menanggapi kata - kata “manusia kardus dan media abal abal” sungguh sangat disesalkan oleh Wakil Ketua Perkumpulan Jurnalis Indonesia (PJID) Kabupaten Dairi, Sinar Harapenta Ginting.
Akun Nay_la sudah bisa dikategorikan penghinaan buat media di mana pun berada khususnya di Kabupaten Dairi ini.
“Ngak ada media abal abal, mungkin pemilik akun itu yang abal abal dan berusaha menjilat dengan penguasa di Kabupaten Dairi dengan bahasa yang sedikit menghina media,” kata Sinar H.
Menurut Wakil Ketua PJID Kabupaten Dairi, boleh menjilat tapi jangan sampai media yang dihina, tegasnya. (Erikson)
Social Header