Kota dan Kabupaten Tangerang saat ini mengalami perkembangan yang cukup pesat. Kawasan pemukiman dan industri terbesar ada di Tangerang. Hiruk-pikuk pembangunan wilayah yang masuk dalam Provinsi Banten.
Salah satu persoalan di Tangerang saat ini adalah moda transportasi, mengingat Tangerang cukup luas dan menyebar. Maka, kehadiran ojek online, terlihat sangat membantu masyarakat. Baik itu pemukiman perkampungan maupun komplek-komplek perumnas.
Ajis (35 tahun), merupakan salah satu driver ojol yang biasa beredar di wilayah Kota Tangerang. "Saya jadi driver ojol sejak tahun 2015, setiap hari saya mangkal di cafe Janji Jiwa jalan Borobudur Raya." Kata Ajis.
Dalam sebulan Ajis bisa mengantongi pemasukan sebesar Rp. 4 juta dari mengojek. Selain mengangkut penumpang, dirinya juga mengambil orderan food dan pengantaran dokumen. Namun saat ini kondisi orderan sedang sulit-sulitnya.
Banyaknya driver ojol yang masuk ke wilayah Tangerang dirasakan menurunkan potensi penghasilan. Selain itu, situasi ekonomi yang tidak begitu kondusif juga membuat ojol sepi orderan. "Sekarang agak susah dapet order, oderan tetap tapi penambahan jumlah driver di Tangerang bikin sulit order masuk." ujar Ajis yang berdomisili di daerah Cimone.
Ajis dan driver Ojol lainnya memiliki harapan adanya perhatian pemerintah dengan adanya penyesuaian biaya order dan dikuranginya potongan dari aplikasi. Diharapkan dengan itu, pendapatan pengemudi ojek bisa memenuhi kebutuhan rumah Tangerang driver ojol. (Don).
Social Header