Eko (30 th), sopir angkot KOASI trayek Galaxy-BCP-Terminal Bekasi, mengeluhkan sepinya penumpang yang naik angkot saat ini. "Sekarang anyep bangat narik angkot." katanya.
Angkot yang dibawa Eko seharian saat ini jarang peminatnya. Kebanyakan penumpang beralih ke moda angkutan online. Pendapatan pun menurun dratis dibanding saat moda online belum ada.
Eko seharian narik angkot harus setoran Rp. 70 ribu setiap harinya. "Kalau dulu bisa Rp. 100-120 ribu setoran angkotnya." ujarnya.
Dari situasi yang ada Eko berharap ada bantuan dari pemerintah untuk sopir angkot atau koperasi angkot. Dia bercerita dulu sopir angkot pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah. Hal itu menurutnya karena kebutuhan hidup yang terus meningkat, tapi pendapatan menurun.
Sehari-hari angkot masih dinaiki anak sekolah, warga yang mau bekerja dan rumah tangga yang pergi ke pasar. Eko pasrah menerima nasib di tengah pertumbuhan kota yang semakin maju. (Don).
Social Header