Proyek drainase di Jalan Aridho, Kelurahan Jatimulya, Kecamatan Cilodong, Kota Depok, menuai sorotan tajam dari pihak LSM IMW.
Ketua DPD LSM IMW Jawa Barat, Edwar, menuding proyek bernilai Rp886.378.467,- bersumber APBD Kota Depok 2025 itu dikerjakan secara asal-asalan dan membahayakan pengguna jalan.
Fakta di lapangan memperlihatkan kondisi memprihatinkan: uditch yang sudah dipasang dibiarkan terbuka tanpa penutup, tanpa rambu pengaman, tanpa garis line, dan tanpa tanda peringatan apa pun. Akibatnya, pengguna jalan terancam jatuh dan celaka.
“Ini jelas proyek amburadul !. Dengan anggaran hampir Rp900 juta, hasilnya seperti jebakan maut. Kontraktor tidak hanya lalai, tapi juga seperti menyepelekan nyawa warga,” tegas Edwar dengan suara lantang.
Proyek tersebut dikerjakan oleh CV Tabu Tabu selaku pelaksana, PT Heksaga Trediv Konsultan sebagai pengawas, serta PT Karomah Nusakarya Teknik sebagai perencana. Menurut Edwar, semua pihak yang terlibat harus bertanggung jawab atas ketidakberesan ini.
Seorang pengendara motor bahkan mengaku hampir terperosok ke dalam galian drainase.
“Motor saya sempat oleng, nyaris jatuh karena tidak ada tanda apa pun. Untung bisa selamat,” ujarnya.
Edwar menilai kasus ini sebagai cermin buruknya manajemen proyek di Kota Depok. Ia menduga lemahnya pengawasan membuka celah penyimpangan anggaran.
“Proyek ini rawan jadi ajang bancakan. Kalau aparat serius, harus segera periksa kontraktor, konsultan, hingga pihak dinas terkait. Jangan tunggu ada korban jiwa baru bergerak,” tegasnya.
Masyarakat Kota Depok pun kini menanti sikap tegas Pemerintah Kota Depok dan aparat penegak hukum untuk menindaklanjuti dugaan kelalaian sekaligus potensi penyimpangan anggaran dalam proyek drainase yang seharusnya menjadi fasilitas publik, bukan sumber petaka.
Sementara, hingga berita ini diterbitkan pihak Pengguna Anggaran serta Pejabat Pembuat Komitmen pada proyek ini belum berhasil dimintakan keterangannya, demikian halnya pihak Dinas Tenaga Kerja. Bersambung (Andre Bernando/Yanti)
Social Header