Warga Bogor kembali dirundung keresahan setelah warung liar yang dikenal dengan sebutan 'warung aceh' kembali beroperasi secara diam-diam.
Warung tersebut diduga menjual obat keras Golongan D seperti tramadol, heximer dan berbagai obat keras lainnya, meskipun sebelumnya sempat di publikasikan oleh beberapa media, disweeping oleh warga dan ormas pemuda.
Warung yang terletak di Kawasan Strategis di Terminal Bubulak Bogor, menjadi perhatian serius masyarakat karena aktivitas ilegalnya yang membahayakan kesehatan dan keselamatan warga, terutama remaja dan anak muda.
Meskipun telah dilakukan penertiban, warung tersebut nampaknya kembali membuka operasinya dengan lebih hati-hati dan terselubung.
Bahkan media sudah memberitakan tentang adanya kios yang bebas menjual obat-obatan yang seharusnya menggunakan resep dokter, seperti Tramdol, Heximer dan sejenisnya, barang tersebut termasuk golongan narkotika.
Berita tersebut sudah dilayangkan ke Leading Sektor Pemerintahan dan Kepolisian setempat, akan tetapi terkesan seperti tidak tersentuh hukum, sehingga hal ini masih terlihat aman-aman saja.
Kuat dugaan adanya oknum aparat hukum diduga membekingi dan melindunginya.
Ketika hal ini dikonfimasikan kepada Sekda Kota Bogor, Sofiah Sarifah menyatakan, " Sudah diteruskan ke Satpol PP Kota Bogor untuk di follow up."
Dengan lambatnya penindakan dan pemberantasan ini akan mengakibatkan generasi muda semakin tidak bermoral, seperti maraknya tawuran para pelajar di Kota Bogor yang banyak menelan korban jiwa karena efek dari penggunaan obat jenis psikotropika tersebut. (Yanti)
Social Header