Breaking News

Presiden Prabowo Utus Menteri Koperasi Hadiri Pelantikan Paus Leo XIV, Mengenal Sosok Populis Dan Progresif Budi Arie

Oleh: Joel Mahendra Tampubolon (Mahasiswa MSP Unika Parahyangan)

Jakarta - Morality news.com
Paus Leo XIV akan mengadakan pelantikan di alun-alun Santo Petrus, Vatikan, pada Minggu, 18 Mei 2025. Menariknya Presiden Prabowo dikabarkan mengutus menteri Koperasi Budi Arie mewakili Indonesia untuk turut hadir pada acara tersebut. Muncul pertanyaan mendasar, mengapa Presiden Prabowo harus mengutus Menteri Koperasi dalam agenda tersebut? Siapa sosok Budi Arie sehingga dipercaya oleh Presiden Prabowo dalam acara pelantikan Paus Leo XIV? Mungkin sebagian orang menganggap bahwa pelantikan Paus Leo XIV hanya sebatas acara seremonial. Namun, jika ditelisik lebih dalam terutama dari sudut pandang keagamaan dan politik, dapat disimpulkan bahwa Agenda Pelantikan Paus Leo XIV bukan sekedar acara seremonial dan Formalitas semata melainkan sebagai babak baru bagi jalan panjang Gereja Katolik dan Negara Vatikan. 
Negara Vatikan yang hanya memiliki luas 44 hektar dengan jumlah penduduk sekitar 1.000 orang tidak dapat dipandang sebelah mata oleh negara-negara di Dunia. Pengaruhnya yang begitu besar telah menjadi perhatian khusus bagi setiap negara. Bahkan negara Vatikan merupakan negara yang diakui kedaulatannya oleh PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa). Paus Leo XIV yang akan segera dilantik bukan sekedar memimpin 1.000 orang penduduk Vatikan tetapi memimpin sekitar 1,4 Miliar umat katolik yang tersebar di berbagai negara di dunia. Begitu juga dengan Vatikan, sebagai pusat agama Katolik tentunya akan selalu mendapat perhatian terhadap berbagai sikap dan kebijakan yang dikeluarkan. Pelantikan Paus Leo XIV pastinya akan dihadiri oleh perwakilan dari berbagai negara, termasuk Indonesia yang telah mempercayakan Budi Arie sebagai utusan dalam agenda tersebut. 
Mempercayakan Budi Arie mewakili Indonesia untuk menghadiri Pelantikan Paus Leo XIV merupakan pilihan yang tepat bagi Presiden Prabowo. Pengutusan ini menurut saya bukan suatu hal yang kebetulan, tetapi telah melalui pertimbangan yang mendalam bagi Presiden Prabowo Subianto. Momentum pelantikan Paus Leo XIV merupakan peluang besar bagi Indonesia untuk memperkuat hubungan bilateral bagi kedua negara yaitu Negara Indonesia dengan Negara Vatikan terutama dalam kesamaan menyuarakan Perdamaian Dunia. Menurut Saya, ada beberapa hal yang barangkali menjadi pertimbangan bagi Presiden Prabowo untuk memberikan pengutusan terhadap Menteri Koperasi Budi Arie, diataranya yaitu sebagai berikut. Pertama, Komunikasi dan Adaptasi Budi Arie di lingkungan Katolik. Sekilas mengenal sosok Budi Arie yang merupakan alumni SMA Kolese Canisius Jakarta Pusat yang lulus pada tahun 1988. Sebagai lulusan dari sekolah Katolik di Jakarta bagi Budi Arie bukan hal asing untuk bisa beradaptasi dalam lingkungan katolik dan berkomunikasi dengan pihak Hirarki Gereja katolik. Pastinya juga, relasi Budi Arie dilingkaran tokoh katolik sudah terjalin sejak lama. Sehingga komunikasi Menkop Budi Arie dipercaya akan berjalan baik di Vatikan.
Kedua, Latar belakang Budi Arie sebagai aktivis dan Wartawan sebelum bergabung dalam Pemerintahan. Sejak mahasiswa Budi Arie telah aktif dalam dunia aktivis dan Jurnalis. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) FISIP UI pada tahun 1994, serta anggota presidium senat mahasiswa UI dari tahun 1994 - 1995. Kemudian terlibat dalam pendirian Forum Studi Mahasiswa UI (FSM) dan aktif terlibat dalam Kelompok Pembela Mahasiswa (KPM) UI. Di bidang jurnalistik, Budi Arie menjadi pemimpin redaksi majalah mahasiswa UI, Suara Mahasiswa, dari tahun 1993 - 1994. Saat reformasi bergejolak 1998, ia menginisiasi dan mendirikan surat kabar yang kritis, dengan nama “BERGERAK” pada tahun 1998. Bersama wartawan Tempo yang baru saja dibredel, ia aktif mengelola mingguan Media Indonesia pada tahun 1994-1996. Selanjunya bersama beberapa seniornya ia ikut menjadi bagian awal dari berdirinya Mingguan Ekonomi Kontan. Budi menjadi jurnalis Kontan dari tahun 1996 - 2001. Budi juga terlibat dalam pengorganisasian protes terhadap kebijakan rektor UI saat itu. 
Paus Leo XIV yang baru terpilih dan akan segera dilantik dinilai fokus melanjutkan visi besar Paus Fransiskus terutama dalam menyuarakan perdamaian dunia dan memberikan perhatian terhadap kaum Miskin dan kelompok Rentan. Tidak terlepas dari sorotan publik, Nampaknya Paus Leo XIV juga akan memberikan perhatian penting terhadap dunia pers atau jurnalistik. Hal ini dapat kita saksikan dengan Audiensi Paus Leo XIV bersama 6.000 Jurnalis di Vatikan yang digelar pada senin, 12 mei 2025. Beliau menyerukan perlindungan kebebasan pers di era digital dan menegaskan akan peran penting jurnalis dalam menyuarakan keadilan dan kebenaran, di tengah maraknya disinformasi dan tekanan terhadap media. Paus Leo XIV mendorong negara-negara untuk melindungi kebebasan pers dan memastikan jurnalis bekerja tanpa rasa takut. Pernyataan tersebut kemudian disambut baik oleh para jurnalis dan organisasi jurnalis internasional, yang berharap Vatikan terus memperjuangkan hak-hak jurnalis di seluruh dunia.
“Kebebasan pers adalah fondasi demokrasi. Jurnalis memiliki tanggung jawab besar dalam mempromosikan perdamaian, keadilan, dan melawan ketidakadilan.” tegas Paus Leo XIV.
Ketiga, Sosok Populis dan Progresif Menteri Koperasi Budi Arie. Gereja Katolik saat ini sedang fokus menyikap isu kemanusiaan terutama terhadap kaum miskin dan kelompok rentan. Dimasa Paus Fransiskus sangat gencar untuk menyuarakan akan pentingnya perhatian dan keberpihakan terhadap kemanusiaan terutama bagi kaum miskin dan kelompok rentan. Dilansir dari Media Tempo, saat kunjungan Paus Fransiskus di Singapura pada September 2024, menegaskan pentingnya memberikan perhatian terhadap pembangunan ekonomi yang berpihak terhadap kemaslahatan manusia. 
“Dorongan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang dilakukan negara harus berpihak pada kemaslahatan manusia,” ujar Paus Fransiskus.
Misi Besar Paus Fransiskus juga menjadi bagian dari Misi Paus Leo XIV untuk tetap memberikan perhatian terhadap kaum miskin dan kelopok rentan. Paus Leo XIV nampaknya akan mengambil langkah progresif terhadap isu ini. Bukti kongkrit yang telah dilakukan oleh Paus Leo XIV adalah dengan memilih nama “Paus Leo”. Paus Leo XIV ingin kembali menggaungkan tentang ensiklik “Rerum Novarum” (1891) yang telah digagas dimasa Paus Leo XIII.  Tindakan konkrit lainnya adalah tercermin berdasarkan pengalaman langsung Paus Leo XIV di Peru, Ia menyaksikan perjuangan para imigran dan orang miskin yang kemudian memberikan perhatian dan keberpihakannya. Presiden Prabowo pastinya telah memiliki pandangan tersendiri terkait dengan langkah progresif yang akan dilakukan oleh Paus Leo XIV, dan barangkali menilai dengan pengutusan Menkop Budi Arie sebagai bukti kongkrit bahwa Indonesia juga sedang fokus memberikan perhatian terhadap kaum miskin melalui program-program strategis pemerintah terutama dalam bidang ekonomi dan kemasyarakatan.
Saat dipercaya sebagai Menteri komunikasi dan informatika (Menkominfo), Budi Arie sangat gencar dan tegas dalam menyikapi kasus judi online. Beliau menilai bahwa judi online merupakan sumber kemiskinan baru bagi masyarakat Indonesia. Dibawah kepemimpinannya, Kominfo berupaya melakukan pemberantasan judi online dengan cara memutus akses terhadap 3,8 Juta konten judi online serta memblokir lebih dari 31 ribu halaman situs yang berhubungan dengan judi.  
Masa Kepemimpinan Prabowo Subianto, Budi Arie kembali dipercaya dan diangkat menjadi Menteri Koperasi. Program Koperasi Desa Merah Putih yang telah digagas oleh Presiden Prabowo dan menjadi program unggulan yang dinilai sebagai upaya mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa, menciptakan lapangan kerja, dan memperkuat ketahanan pangan nasional. Program ini kemudian mendapat perhatian publik, Budi Arie sebagai menteri koperasi yang turut terlibat dalam program ini secara progresif memberikan atensi. Budi Arie bergerak dengan cepat untuk menjawab keraguan masyarakat dan memastikan pengawasan optimal terhadap program ini agar kemudian berjalan dengan tepat sasaran. Beliau mencoba untuk menggandeng Kejaksaan Agung untuk mengoptimalkan pengawasan terhadap program 80 ribu koperasi desa merah putih. Menkop Budi Arie menegaskan tiga hal yang menjadi perhatian penting terhadap program koperasi desa merah putih yaitu: pertama, koperasi desa merah putih didirikan dengan melibatkan partisipasi masyarakat desa. kedua, koperasi desa merah putih dikelola oleh pengurus yang berkompeten. Ketiga, koperasi desa merah putih akan mengoptimalkan penggunaan penggunaan teknologi demi koneksivitas dan transparansi.
© Copyright 2022 - moralitynews.com