Kota Bekasi - Moralitynews.com Dimulainya proyek revitalisasi Wisata Air dan Kargo Kuliner Kalimalang, mendapat sambutan positif dari berbagai kalangan. Salah satu dukungan datang dari Dewan Pimpinan Cabang Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPC - GMNI) Bekasi, yang memandang proyek ini sebagai langkah strategis untuk mewujudkan ikon kebahagiaan baru bagi warga. Dukungan tersebut disampaikan menyusul seremoni peletakan batu pertama yang dihadiri Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi dan Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto pada Kamis (21/08/2025).
GMNI menilai proyek ini memiliki makna historis dan visi masa depan yang sejalan dengan semangat para pendiri bangsa.
Apresiasi Atas Komitmen Pemerintah
Ketua DPC GMNI Bekasi, Christianto Manurung, memberikan apresiasi tinggi terhadap kolaborasi Pemerintah Kota Bekasi dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam merealisasikan proyek transformasi Kalimalang.
"Kami mengapresiasi terobosan yang hari ini dilakukan Pemkot Bekasi bersama Pemprov Jawa Barat. Menjadikan Kalimalang sebagai destinasi wisata merupakan bentuk nyata dari komitmen pemerintah dalam melanjutkan cita-cita pendiri bangsa kita," ujar Christianto.
Kalimalang adakah Warisan Sejarah Era Soekarno
Lebih dari sekadar aliran sungai. Menurut pria yang akrab disapa Bung Chris ini, bahwa Kalimalang adalah warisan sejarah yang monumental. Ia mengingatkan bahwa Kalimalang dibangun pada era Presiden Soekarno sekitar tahun 1957 sebagai bagian dari proyek infrastruktur besar untuk menunjang kesejahteraan rakyat.
"Kalimalang bukan hanya aliran sungai sepanjang 71 kilometer. Ini adalah warisan sejarah yang menjadi simbol perubahan besar. Sejak awal dibangun di era Bung Karno, harapannya adalah agar aliran ini dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk masyarakat," jelasnya.
Sebagai organisasi yang berlandaskan ajaran Marhaenisme Soekarno, GMNI merasa memiliki ikatan ideologis untuk mengawal proyek yang sejalan dengan semangat kerakyatan tersebut.
Visi Masa Depan : Kebahagiaan yang mengalir
GMNI Bekasi optimis bahwa jika proyek ini berhasil, dampaknya akan sangat signifikan bagi kualitas hidup masyarakat. Bung Chris melukiskan sebuah visi di mana Kalimalang menjadi pusat aktivitas dan kebahagiaan warga urban.
"Jika cita-cita mulia ini bisa kita kawal bersama, saya dapat melihat gambaran di masa depan di mana anak, cucu, dan keturunan kita dapat merasakan kebahagiaan tanpa perlu jauh-jauh ke luar kota," ungkapnya.
"Pusat kebahagiaannya sudah terbangun di Kota Bekasi. Di sepanjang aliran sungai Kalimalang, kita bukan hanya akan melihat air yang mengalir, tetapi juga kebahagiaan yang mengalir," tambah Bung Chris dengan optimis.
Ajakan mengawal bersama untuk dampak ekonomi dan lingkungan
untuk mewujudkan visi besar tersebut, GMNI mengajak seluruh elemen masyarakat untuk turut berpartisipasi aktif dalam mengawasi jalannya proyek.
"Perjuangan ini harus kita kawal bersama-sama, sebab kami yakin pemerintah tidak bisa berdiri sendiri. Perlu kerja sama dari seluruh masyarakat Kota Bekasi," serunya.
Menurutnya, partisipasi publik akan memastikan proyek ini tidak hanya berhasil secara fisik, tetapi juga memberikan dampak positif berkelanjutan, baik dari sisi ekonomi bagi masyarakat sekitar maupun dalam menjaga ekosistem lingkungan di sepanjang aliran Kalimalang. (Andre)
Social Header